Minggu, Mei 10, 2009

Usaha Pembesaran Lele


Suatu waktu saya pernah baca di blog (lupa namanya, maaf) kata - kata yang sangat menginspirasi saya. Sang pemilik blog menulis : "...Karena Wirausaha Itu Tidak Perlu Bakat...". hanya ketekunan dan keseriusan yang diperlukan. Tulisan ini terus mengganggu dan memotivasi saya.

Bermodal nekad dan ingin cepet kaya raya (hehehe, amin) saya bertekad baja ingin berbisnis ikan lele yang sangat digemari masyarakat. Riset kecil-kecilan pun saya lakukan. Mulai dari beli buku panduan usaha lele sampai browsing di internet.

Langkah pertama cepat saya lakukan. Bersama dengan orangtua, saya mencari lahan yang cocok dan syukurlah meskipun modal mepet akhirnya terbeli juga sebuah lahan di Carita Pandeglang. Dilahan tersebut sudah terdapat kolam - kolam ikan yang sudah tidak difungsikan lagi oleh pemilik lamanya, mungkin yang punya terlalu sibuk.

Dengan semangat 45 saya dan orang tua mulai membenahi kolam - kolam ikan tersebut yang memang tidak terawat. Setelah tanya sana - sini akhirnya kami bisa mengetahui lokasi penjualan bibit lele disekitar Pandeglang. Bibit lele saya beli dengan harga Rp. 200 untuk ukuran kira - kira sebesar rokok. Untuk tahap pertama, sambil belajar saya mencoba tiga buah kolam terlebih dulu dengan ukuran kolam sekitar 100 m2 per kolam.

Tahap awal kami menebar 12.000 benih ikan lele. Ternyata setelah 1 minggu terlihat jumlah ikan berkurang. kami curiga ikan tersebut kabur melalui sela - sela lubang di dasar kolam atau membuat lubang sendiri. Serangan dari Linsang atau sero sudah kami antisipasi dengan membuat pagar bambu disekitar kolam. Tiga minggu setelah ditebar, ikan lele membesar sampai seukuran jempol tangan orang dewasa dengan panjang sekitar 10 - 12 cm. Cukup menggembirakan pikir saya. Tapi saya belum tahu berapa banyak ikan yang hilang.

Selain itu, setiap hari ada saja 2 s/d 5 ekor ikan yang mati. Rencananya setelah umur 4 minggu ikan akan di sortir untuk memisahkan yang sudah besar dengan yang masih kecil supaya ikan tidak saling memakan.

Meskipun dibayangi ancaman ikan yang hilang, saya tidak putus asa. Memang dalam bisnis peluang antara untung dan rugi itu 50 : 50. Dan ada pepatah bijak lain yang pernah saya dengan di radio : " Tidak ada jalan mulus untuk menuju sukses". ilmu yang paling bernilai adalah dari pengalaman. Tapi tetap saja saya selalu berdoa tidak mengalami kerugian, maunya ya untung besar hehehe.

Saya membeli lagi benih ikan sebanyak 6000 ekor (maklum modal agak seret) untuk ditebar dikolam berikutnya. Harapan saya, kami bisa panen ikan secara kontinu. Mudah - mudahan saya bisa menjadi peternak lele yang sukses. Jika kami sukses, kedepan kami ingin mengajak masyarakat desa setempat untuk ikut berternak lele seperti kami supaya bisa menghilangkan kemiskinan di desa.

Minggu, Maret 15, 2009

Anda adalah Apa Yang Anda Pikirkan

Jika anda sering berpikir (membuat statement) bahwa anda adalah orang kaya, maka ALAM SEMESTA (The Universe) akan menjadikan anda orang kaya sesuai dengan pikiran anda. Jika anda sering berpikir bahwa anda adalah orang yang sehat, cantik/ganteng, enerjik, percaya diri, maka ALAM SEMESTA menjadikan anda sehat, cantik/ganteng, enerjik, percaya diri. Tetapi jika anda sering berpikir bahwa anda TIDAK MUNGKIN jadi orang kaya / orang sukses maka ALAM SEMESTA juga akan mewujudkan keinginan anda.

ALAM SEMESTA selalu mewujudkan khayalan / pemikiran anda dengan cara yang saat ini masih misterius bagi kita.

Banyak orang - orang diluar sana yang menjadi miskin karena mereka berpikir bahwa mereka TIDAK MUNGKIN menjadi orang kaya. Mereka selalu berpikir bahwa TUHAN tidak adil dengan menjadikan mereka miskin sementara banyak orang lain hidup berkecukupan. Mereka tidak percaya dengan kemampuan diri mereka sendiri. Mereka mengatakan bahwa inilah nasib atau takdir yang tidak dapat diubah. Mereka itulah orang - orang yang mempunyai jiwa yang sempit yang selalu berpikiran negatif.

Setiap otak manusia menurut beberapa pakar katanya memancarkan gelombang yang berisikan data informasi ke alam semesta. Oleh karenanya setiap pikiran kita yang dipancarkan ke alam semesta akan direspon balik oleh alam.

Sabtu, Februari 28, 2009

My First Step To Be A Millionaire

Langkah pertama saya untuk menjadi seorang milioner telah dimulai. Bulan ini saya telah membuat langkah - langkah untuk menanam bibit pohon akasia mangium dan albasia sebanyak 5000 pohon.

Upaya ini selain untuk berinvestasi guna menjadikan saya seorang milyuner, juga sebagai bukti kalau saya juga turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan 5000 batang pohon yang saya tanam, anda sebanyak 1000 orang telah menerima supply gratis oksigen dari saya (karena kebutuhan oksigen seorang manusia di supply oleh 4 pohon katanya).

Saya juga sudah aktif dalam membantu penyerapan karbon dari emisi kendaraan atau pabrik yang semakin banyak. Yang jelas, saya sudah ikut berperan aktif menjaga kelestarian alam. Bagaimana dengan anda? Apakah Lets Go Green HANYA MOTTO saja bagi anda? atau anda adalah seorang yang omong besar saja

Jumat, Februari 27, 2009

Dimensi ke 4 : Dimensi Ruang Waktu

Sering saya baca di artikel majalah, Koran, buku, novel dll bahwa kita di dunia sekarang ini berada dalam dimensi 4 yaitu dimensi Ruang dan Waktu. Tapi saya tidak pernah faham benar maksudnya sampai kemarin say abaca di sebuah buku mengenai penjelasan Dimensi Ruang – Waktu.

Kalau orang yang basic pengetahuannya fisika atau quantum fisika tentu sudah tidak aneh dengan istilah itu. Tetapi orang awan seperti saya yang mempelajari fisika sebatas di bangku SMP dan SMA tentu tidak akan pernah faham benar pengertian Dimensi Ruang – Waktu kalau tidak mencari lebih jauh makna istilah tersebut.

Menurut buku tersebut Dimensi Ruang Waktu terdiri atas Panjang, Lebar, Tinggi dan Waktu. Sebagai contoh bayangkan diri kita berada di Lantai 3 Mesjid Istiqlal Jakarta pada Bulan Januari 2009. Di lantai 3 Mesjid Istiqlal itu kita mempunyai Panjang, Lebar, Tinggi/elevasi dan Waktu. Atau koordinat sumbu X, Y dan Z serta Waktu (Bulan Januari 2009).

Seandainya kita datang ke lokasi koordinat tersebut (persis koordinat lokasi Mesjid Istiqlal sekarang sumbu X,Y,Z) tetapi datangnya pada tahun 1940 kita tidak akan berada di Mesjid Istiqlal lantai 3. Jadi Dimensi Ruang dan Waktu kira – kira seperti itu.

Rabu, Februari 18, 2009

Benang Merah

Siang sampai magrib tadi saya mengikuti rapat kerja. Selama 4 jam rapat yang menghabiskan waktu berharga saya tersebut tidak henti - hentinya saya mendengar kata - kata "benang merah" dari para pejabat "senior". Contohnya : " jadi agar kelihatan jelas benang merahnya", begitu kata pak pejabat kita.

Saya jadi tidak fokus sama sekali dengan materi yang dibahas dalam rapat (soalnya kelamaan). Hal yang sangat mengganggu fikiran saya adalah kata "benang merah". Mengapa benang merah ??? Apakah kalau benang biru atau benang kuning atau benang item jadi tidak kelihatan ???. Sampai acara rapat selesai saya terus memikirkan apakah kalau benangnya tidak merah jadi tidak kelihatan ??? hehehe

Selasa, Februari 03, 2009

Indonesia Greener

View the earth's surface with Google Earth made me a little relieved. Why so? That, if i view of our country (Indonesia) and then continue to see the city in Europe and USA and such as Amsterdam, Paris, New York, Chicago, etc.

I'm relieved because the surface of the earth in the city in Indonesia are still dominated by green color. This means there are many trees or vegetation. This fact indicates that Indonesian People are still concerned with the environment.

I might be surprised when view the Bogor city from Google Earth. There, even until the road are dominated with green color of the trees. Truly great Job by government of Bogor City. But wait a minute. After I zoom in to view more closer Bogor City again, I was deceived. The green color dominate the green on the road of the Bogor City are the chaotic Angkot (Public Transport, such a minibus car) hehehe.

The government are very concerned about environment. Now, the government are also planting a million trees to make better world. Let's support the government program. We can plant maybe a few trees for a person in our backyard.

Balada Angkot Gila


Hari sabtu sore saya ada janji menjemput istri di daerah Kemang, tempat biasanya bus – bus menurunkan penumpang. Istri saya baru pulang dari Jakarta. Saya berhitung, kalau lancar paling – paling 15 menit sudah nyampe. Kalau tidak lancar, ya 25 menitan. Padahal jaraknya paling – paling cuma 3 – 4 Km.

Dengan semangat 45, mobil dari garasi langsung dikeluarkan ke jalan dalam beberapa detik saja. Pintu garasipun tak ditutup kembali berharap si bibi menutupkan.

Sampai di jalan raya kebetulan tepat didepan ada mobil angkot. Baru berjalan beberapa meter di jalan raya, angkot berhenti tanpa memberi tanda. Ya ampun... berhentinya pun di lajur lalu lintas, tidak mau menepi ke bahu jalan. Karena mendadak, saya tidak sempat banting ke kanan. Masih untung buat saya mobil tidak menabrak angkot, hanya hampir cium pantat angkot saja. Sambil menggerutu dalam hati mengutuk sopir angkot saya banting ke kanan setelah terlebih dulu memberi sen ke kanan takut dibelakang ada kendaraan lain.

Belum juga saya selesai menyalip sang angkot yang berhenti, angkot sudah mulai bergerak jalan lagi seolah tidak ada rasa salah. Sekilas saya lihat ke arah wajah sopir. Si sopir membuang muka melihat ke arah kiri. Mungkin tengsin bertatapan muka sama saya, karena salah. Saya perlambat lagi laju mobil saya tidak jadi menyalip angkot. “Sialan, mau disalip malah jalan” maki saya dalam hati.

Berjalan beberapa ratus meter ada seorang ibu dipinggir jalan. Angkot didepan saya mulai memperlambat jalannya, mungkin berharap si ibu mau naik angkotnya. Sebenarnya si ibu tidak menunjukkan tangannya memberhentikan angkot, hanya saja si sopir angkot kege-er-an barangkali si ibu mau naik angkot. Angkot pun meliuk kekiri tapi tidak menepi ke bahu membuat saya yang dibelakang berantisipasi juga siap – siap ke kanan, khawatir berhenti mendadak lagi.

Benar saja, angkot berhenti mendadak lagi dan tanpa menepi ke bahu jalan. “Sialan” maki saya. Tapi kali ini saya lebih siap. Begitu melihat gelagat angkot meliuk ke kiri, saya kasih sen kanan terus menyalip dengan cepat.

Tak berapa lama saya sampai diperempatan Kebon Jahe. Memang kalau lagi terburu – buru gak pernah lampu simpang mendukung memberikan lampu hijau supaya dapat langsung menerobos simpang. Antrilah saya di simpang. Didepan saya ada beberapa angkot dan bus ikut mengantri. Pikir saya, banyak sekali angkot ini, jangan – jangan lebih banyak angkotnya daripada penumpangnya. Soalnya saya lihat didalam angkot kursi penumpang pada kosong.

Lampu lalu lintas berubah warna dari merah ke hijau. Kendaraan yang antri satu persatu melepaskan diri dari simpang. Sampai diseberang simpang ada bus didepan saya berhenti menurunkan penumpang. Semua kendaraan dibelakangnya ikutan berhenti karena lajur sebelah kanan dipenuhi kendaraan dari arah sebaliknya sehingga tidak bisa menyalip.

Tidak berapa lama saya sampai di simpang lagi, simpang warung pojok. Simpang ini sepertinya mempunyai prospek menjanjikan untuk dijadikan "terminal". Buktinya disekitar simpang banyak mangkal tukang ojek yang nangkring di trotoar, becak – becak nangkring di badan jalan, bus ¾ ikutan menghalangi jalan dengan mencari penumpang (ngetem) di badan jalan, beberapa angkot juga ikut-ikutan ngetem.

Selain berpotensi jadi terminal, simpang ini juga punya potensi besar dijadikan Pusat Perbelanjaan (One Stop Shopping). Coba saja lihat, dibahu jalan disekitar simpang banyak berjualan kaki lima. Di area "food court" ada yang jualan gorengan, martabak, sate, buah-buahan, tahu sumedang, chicken crispy, warteg, pecel lele, dll. Di area otomotif, yang memakan area trotoar ada bengkel motor, penjual sparepart otomotif. Di area hiburan ada yang jualan DVD bajakan (karena yang asli harganya 10 s/d 15 kali lipat).

Selesai memperhatikan Pusat Perbelanjaan Simpang Warung Pojok, mata saya melihat lampu sudah berubah ke hijau. Saya bergerak maju. Belum sampai mobil saya di ujung simpang, angkot didepan saya berhenti karena terlihat ada beberapa penumpang di tepi jalan. Ya Tuhan, apakah gak bisa orang – orang ini naik angkot agak jauhan dari simpang, pikir saya. Beberapa kendaraan yang ada dibelakang saya malah masih ada ditengah – tengah simpang. Mereka mulai panik karena lampu lalu lintas pada simpang diarah yang bersilangan sepertinya akan segera hijau, sedangkan mereka tertahan tepat ditengah – tengah simpang. Mereka yang panik mulai menyalakan klakson keras – keras meminta pengertian sopir angkot yang berhenti menutup jalan. Akhirnya sopir angkot sialan itu jalan juga. Saya cepat – cepat salip angkot itu begitu ada kesempatan tanpa memperdulikan lagi mobil – mobil dibelakang.

Didepan saya masih ada 1 simpang lagi yang tidak kalah semrawutnya yaitu Simpang Ciceri sebelum saya sampai ditujuan saya, daerah Kemang. Yaaa, saya pasrah saja lah. Mudah - mudahan istri saya sabar menunggu.

Sabtu, Januari 31, 2009

Membuat Hit Counter di Blogspot

Untuk alasan evaluasi demi kemajuan blog yang kita kelola, rasanya wajib dibuat hit counter untuk mengetahui berapa banyak pengunjung yang mampir di blog kita. Tentunya selain mengetahui jumlah pengunjung, data statistik penting lainnya berkenaan dengan blog kita dapat diperoleh juga.

Ada cara yang gampang untuk membuat hit counter dan statistik blogspot yaitu dengan cara :
buka situs : http://gostats.com/ lalu buatlah account anda (sign up). Seperti pendaftaran pada situs lain, anda diminta memasukkan username dan password. Setelah itu anda akan diberikan code HTML.

Sekarang bukalah blog anda (blogspot), lalu masuk ke customize, lalu ke layout - page element. Lalu pada sidebar ada pilihan add gadget, klik add gadget dan pilih HMTL/JavaScript. Masukkan kode HTML dari Gostat tadi (paste) dan save.

Sekarang hit counter anda sudah terpasang di sidebar blog anda. Untuk melihat data statistik blog anda, anda klik di hitcounter anda yang akan langsung terkoneksi ke http://gostats.com/.

Rabu, Januari 28, 2009

Pergola


Pergola with brick column. It's more nature



it lay on the wall at the end of the top



This is my design for pergola that i will apply to my house.



Maybe it's like amateur design, but i proud of my design




here another one, it's like a shelter bus hahaha. You can mirror it so the pergola will have more wide at the top






All of these design i draw with Google SketchUp, it's very funny and easy. And it's free software

Fatwa Haram Merokok dari MUI

Horeee, akhirnya Majelis Ulama Indonesia memutuskan juga hukum merokok. MUI telah memutuskan meskipun masih "setengah - setengah" kalau merokok itu hukumnya haram. Saat ini MUI baru berani mengatakan merokok itu haram untuk kalau yang merokoknya :
1. Anak - anak
2. Ibu hamil
3. Merokok di tempat umum (banyak orang)

Untuk sementara keputusan MUI saya rasa sudah sangat baik meskipun untuk orang dewasa merokok masih dikategorikan makruh. Langkah MUI ini termasuk tergolong berani karena Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk yang merokok terbesar ke 4 setelah China, USA dan Jepang.

Meskipun sudah jelas sekali dalam Al-Qur'an maupun menurut logika bahwa merokok itu merugikan kesehatan diri sendiri dan orang lain, tetapi tetap saja banyak orang (para perokok) yang menentang keputusan MUI. Banyak bayi - bayi lahir cacat karena ibunya perokok atau menjadi perokok pasif.

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah:195]

“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan” [Asy Syu’araa:183]

Lalu kenapa dulu disebut hukum merokok makruh? Dugaan saya karena "sebagian besar dari mereka kecanduan merokok" hahaha. Kalau sekarang sudah banyak yang tidak, jadi keluar fatwa haram.